16 Mar 2025

Buy Now, Cry Later? Ini Tips Kelola Keuangan Anti Boncos Bagi Gen Z Biar Stop Pakai Paylater!

Create by : @Tim Content Writer PagarRaya'11

 

Apa Itu Paylater?

Paylater merupakan suatu layanan pembayaran yang memungkinkan individu berbelanja sekarang dan membayar nanti pada waktu yang telah ditentukan. Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penggunaan paylater di kalangan Gen Z memiliki persentase yang tinggi yakni 43,9 %, dengan rincian pengeluaran sebesar 66,4% untuk kebutuhan fashion, 52,2% untuk perlengkapan rumah tangga, dan 41% untuk kebutuhan elektronik. Popularitas ini disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari pengajuan kredit yang cepat dan mudah, membantu memenuhi kebutuhan saat dana menipis, serta banyaknya promo yang ditawarkan e-commerce kepada pengguna paylater baru. 


Risiko Dari Pengunaan Paylater 

Di balik kenyamanan yang ditawarkan, paylater juga memiliki berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini beberapa risiko utama yang perlu diwaspadai saat menggunakan paylater : 

1. Gangguan Pada Pengelolaan Keuangan

Penggunaan paylater membuat sebagian besar pemasukan sudah dialokasikan untuk membayar cicilan. Hal ini membuat kamu sulit menyisihkan uang untuk kebutuhan mendesak atau investasi masa depan. Jika terus berlanjut, kondisi ini dapat menyebabkan ketergantungan pada kredit dan menciptakan siklus hutang yang sulit dihentikan.

2. Mendorong Perilaku Konsumtif Dengan Tanpa Disadari

Kemudahan berbelanja dengan paylater, ditambah dengan adanya diskon dan promo, seringkali menyebabkan kebiasaan berbelanja barang secara berlebihan atau bahkan membeli barang yang tidak dibutuhkan. Kebiasaan konsumtif ini mengakibatkan semakin besarnya cicilan dan dana yang seharusnya dapat disimpan untuk keadaan darurat justru terpakai untuk hal yang tidak penting.

3. Terjadinya Gagal Bayar Atau Kredit Macet

Gagal bayar sering terjadi akibat pengeluaran tak terduga atau kebiasaan menunda pembayaran. Jika dibiarkan terus-menerus, maka cicilan akan menumpuk dan berujung kredit macet. Dampaknya tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga karir. Saat ini, banyak perusahaan memeriksa riwayat kredit melalui BI Checking atau SLIK OJK, sehingga jika skor kredit kamu buruk maka hal tersebut akan menghambat peluang kamu untuk mendapatkan pekerjaan.

4. Memicu Kecanduan Untuk Terus-Menerus Berbelanja

Sistem paylater memungkinkan kamu berbelanja tanpa harus membayar di awal. Hal ini membuatmu merasa lebih leluasa untuk terus berbelanja hingga tanpa disadari, kebiasaan ini dapat menyebabkan kecanduan belanja dan menumpuknya tagihan.

5. Penyalahgunaan Data Pribadi

Saat mendaftar paylater, pengguna pasti diminta memasukkan data pribadi seperti KTP. Hal tersebut sangat berbahaya karena jika platform yang digunakan tidak memiliki sistem keamanan yang baik, data tersebut berisiko disalahgunakan, misalnya untuk pengajuan pinjaman online tanpa izin.


Cara Kelola Keuangan Dengan Bijak

Setelah mengetahui berbagai risikonya, sudah saatnya Gen Z untuk  lebih melek finansial dengan mengubah kebiasaan menggunakan paylater dan mengelola keuangan dengan bijak. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu kamu untuk berhenti menggunakan paylater :

1. Meningkatkan Kesadaran dan Literasi Keuangan Digital 

Gen Z hidup di era digital yang mempermudah pengelolaan keuangan. Namun, tanpa literasi yang baik, teknologi seperti paylater justru dapat menjadi boomerang. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan berbagai platform online seperti artikel, blog, video, dan podcast guna mempelajari cara mengatur pengeluaran dengan baik, memahami layanan keuangan, dan berinvestasi secara aman. Dengan pemahaman ini kamu dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari risiko finansial.

2. Menerapkan Metode Budgeting yang Tepat

Menentukan metode budgeting yang sesuai kebutuhanmu, seperti 50/30/20, Zero Based Budgeting, atau Envelope System dapat membantu kamu memantau arus kas, memahami batas pengeluaran, serta memastikan dana dialokasikan untuk menabung dan berinvestasi.

3. Menyusun Perencanaan Keuangan 

Dalam menentukan perencanaan keuangan, kamu dapat memulai dengan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran sehingga kamu dapat dengan mudah memantau arus kas. Kemudian, pastikan dana dialokasikan secara seimbang untuk kebutuhan pokok, tabungan, hiburan, serta dana darurat sebagai antisipasi hal tak terduga. Selain itu, kamu juga harus menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang, serta mengevaluasi anggaran secara rutin agar tetap relevan dengan kondisi finansialmu.

4. Melunasi dan Menonaktifkan Paylater

Jika kamu sudah terlanjur menggunakan paylater, sebaiknya segeralah melunasi seluruh tagihan sesegera mungkin. Agar tidak terasa terlalu berat, kamu bisa mulai dengan melunasi hutang dari yang terkecil ke terbesar atau prioritaskan pembayaran utang yang mendekati jatuh tempo terlebih dahulu. Selama pelunasan, hentikan penggunaan paylater agar cicilan tidak semakin bertambah. Setelah seluruh cicilan lunas, nonaktifkan atau hapus akun paylater untuk menghindari keinginan menggunakannya kembali.

5. Beralih Transaksi Menggunakan Debit dan Tunai

Untuk mengatasi ketergantungan paylater, kamu dapat mulai beralih untuk bertransaksi secara offline dengan menggunakan debit atau uang tunai. Namun, jika harus tetap berbelanja online, kamu dapat memilih metode pembayaran Cash On Delivery. Dengan cara ini, kamu akan lebih sadar terhadap uang yang dikeluarkan dan cenderung lebih bijak, karena ada rasa sayang untuk menghabiskannya secara berlebihan. Langkah ini membantu membatasi pembelian barang yang tidak terlalu penting, menjaga keuangan tetap terkendali, dan menghindarkan diri dari hutang konsumtif

6. Menerapkan Gaya Hidup Frugal Living

Setelah terbebas dari paylater, kamu perlu untuk mulai menerapkan 'Frugal Living' yang berfokus hanya pada pengeluaran untuk kebutuhan yang benar-benar bermanfaat. Frugal living bukan hanya sekedar mengurangi pengeluaran, tetapi juga membangun kebiasaan menabung, mengelola keuangan dengan bijak, serta memastikan adanya investasi untuk masa depan. Dengan menerapkan gaya hidup ini, kamu bisa lebih memprioritaskan pengeluaran dan mengurangi belanja secara konsumtif, terutama dalam penggunaan paylater. Bahkan jika di masa depan penghasilanmu meningkat, tetaplah membatasi pengeluaran dan mengalokasikan dana sesuai kebutuhan agar kondisi finansialmu dapat tetap stabil.


Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa mulai membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat dan terhindar dari jebakan paylater. Mengelola keuangan dengan bijak bukan hanya tentang menghindari hutang, tetapi juga memastikan kestabilan finansial di masa depan.



Mengelola keuangan dengan bijak sangat penting bagi Gen Z untuk menghindari jebakan finansial seperti paylater. Meskipun menawarkan kemudahan, penggunaan paylater yang tidak terkontrol bisa memicu perilaku konsumtif, menumpuk hutang, hingga mengganggu kestabilan keuangan di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi keuangan, menerapkan budgeting, melunasi dan menonaktifkan paylater, serta beralih ke transaksi yang lebih terkendali seperti debit atau tunai.

 


Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih hemat dan terencana, Gen Z dapat membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat serta mencapai kebebasan finansial tanpa beban utang.

 

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!


Sumber :
(1)Populer di Kalangan Gen-Z, Pakar Unair Ingatkan Risiko Penggunaan Paylater
(2) Tren Penggunaan Pinjaman "Online" dan "Paylater" Meningkat, Gen Z Perlu Strategi Keuangan Tepat
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/pengelolaan-keuangan-gen-z/


Penulis : FANI AGISTA HERYANI


#Ramadan 
#GenZ 
#GenZMelekFinansial 
#StopPaylater 
#KelolaKeuangan 
#FinancialFreedom 
#DivisiContentWriterBatch11
#PemudaGatraAryaguna
#PagarRayaBatch'11
#PagarRaya 
#Pagaria

Add Comments


EmoticonEmoticon